Pimpinan Universal PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memohon Pimpinan DPP Bidang Perekonomian PDIP Basuki Tjahaja Purnama ataupun Ahok tidak banyak berdialog ke publik.
Perihal itu di informasikan Megawati dalam pidatonya usai mengumumkan 6 pendamping bakal calon gubernur serta wakil gubernur di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Senin. Ahok juga nampak muncul dikala mendengar pidato tersebut.
Awal mulanya, Megawati bicara kalau rakyat dikala ini telah pintar. Oleh sebab itu, ia memohon Ahok buat tidak sembarangan menghasilkan statment.
Dalam sebuah acara internal partai yang digelar minggu lalu, Megawati secara terbuka mengungkapkan kekhawatirannya mengenai gaya komunikasi Ahok yang dinilai terlalu aktif. “Saya menghargai semangat dan dedikasi Ahok dalam menyampaikan pendapat. Namun, saya minta agar beliau lebih berhati-hati dan tidak terlalu banyak nyerocos di publik,” ujar Megawati.
Permintaan Megawati ini tidak terlepas dari berbagai isu yang muncul akibat pernyataan-pernyataan Ahok. Selama beberapa bulan terakhir, Ahok sering kali membuat komentar-komentar yang memicu reaksi beragam dari publik dan media. Beberapa pernyataannya bahkan menimbulkan kontroversi yang berpotensi merugikan citra partai.
Megawati menambahkan bahwa komunikasi yang tidak terencana dengan baik bisa menimbulkan efek negatif, seperti kesalahpahaman atau spekulasi yang tidak diinginkan. “Kita perlu menjaga agar setiap pernyataan yang dikeluarkan tetap selaras dengan arah dan kebijakan partai. Terlalu banyak berbicara tanpa pertimbangan yang matang dapat menimbulkan masalah,” jelas Megawati.
Ahok, yang dikenal sebagai mantan Gubernur Jakarta dan kini aktif dalam berbagai kegiatan politik dan sosial, telah menanggapi permohonan ini dengan sikap terbuka. Ia mengakui bahwa pernyataan-pernyataannya belakangan ini mungkin terkesan kurang terjaga, dan ia berjanji akan mempertimbangkan nasihat dari Megawati.
Presiden Kelima RI itu pula memohon Ahok tidak melayani jumpa pers bersama awak media usai kegiatan itu.
” Terus aku bilang di luar banyak media, jangan ingin diwawancara ya. Jadi, nanti tidak harus( wawancara), sebab perintah ketum tidak boleh,” ucapnya.
Kendati demikian, Mega mengantarkan perihal itu cuma buat bersenda- gurau.
Dia juga bahagia mencandai serta menggoda Ahok.
Di lain sisi, ia menekankan kalau rakyat memanglah telah pintar.
Jadi rakyat saat ini telah ngerti, paling utama alhamdulillah kesimpulannya Mahkamah Konstitusi( MK) hakim- hakimnya nyatanya masih memiliki nurani serta keberanian. Aku tidak dapat bayangkan loh, jika hukum di ini kan, dimainkan, sementara itu kan terdapat hierarki- nya gitu. Wajib mengurus apa boleh buat, ya begitu hukum di Indonesia ini, pungkas Megawati.